Pasangan
yang baik juga datang dari awal yang baik. Tidak akan pernah bertemu
lelaki yang baik agamanya dan shaleh dalam ibadahnya, jika menempuh
jalan maksiat yang bernama pacaran. Bagaikan
matahari yang membawa terang, begitulah ilmu dan amal berjalan
beriringan. Tiada pernah keduanya berjalan berkelang, bila satu tiada
yang lain pasti serasa kurang. Lelaki sejati dan agama adalah satu
kesatuan karena Allah tiada berikan agama sebagai pajangan, melainkan
sebagai panduan.
Bukan maksud saya mengatakan bahwa lelaki sejati adalah lelaki yang pandai mengaji
Al-Quran semata, tetapi lelaki sejati adalah yang mengkaji dan memahami
Islam. Lelaki semisal ini tidak hanya menjadikan shalatnya sebagai tali
terima kasih kepada Allah, tetapi juga menjadikan harta dan jiwanya
berdakwah di jalan Allah SWT.
Bukan pakaian yang menandakan sejatinya, tapi sejatinya ditandakan dengan taatnya pada halal dan haram. Dia mengetahui hukum Allah, karenanya ia berikan hak istri dan penuhi kewajiban kepadanya. Hukum syariat adalah koridornya, karenanya dia takkan pernah merugikan wanita yang menjadi istrinya.
Lelaki sejati bertanggung jawab kepada umat Muslim dan mendakwahkan Islam kepada mereka. Bayangkan saja, seandainya kepada umat saja dia bertanggung jawab, tentu kepada istrinya lebih lagi pertanggungannya. Dia dakwahkan Islam kepada umat buak untuk dicintai, namun itu bukti cintanya kepada mereka. Begitu pun alasan menikahi istri, bukan untuk dikasihi saja, namun juga untuk mengasihi.
Lisan yang menarik ia gunakan untuk berdakwah kepada umat, sepadan dengan akhlak yang ia jaga, kepada istrinya pun tentu sebagaimana yang kita sudah duga. Lapang dadanya saat umat menolak kebenaran yang ia sampaikan, dan tak tinggi hatinya bila disanjung. Bila bersama istrinya tentu ia lebih hormati dan sabar dijunjung.
Tak heran, sungguh tak heran, apabila karena Allah dua insan berpadu, apa yang ditakutkan bila Allah jadi pemandu?
Lelaki terhormat takkan pertaruhkan kehormatan wanita. Dia akan melindunginya dengan menundukkan pandangan atau mengambilnya dengan pernikahan. Lelaki sejati bukan yang banyak janji, tapi berani datangi wali, atau menahan diri dari perkataan yang tidak pasti.
Perlu Muslimah pahami bahwa lelaki sejati tak pernah ajak pacaran, karena enak sebatas masa dunia tak kaburkan yang Allah janjikan. Perlu Muslimah pahami bahwalelaki sejati tak pernah ajarkan pacaran, karena keluarga sakinah adalah yang mereka inginkan.
Bila masa depan tak sanggup tumbuhkan khawatir, setidaknya mulailah coba benar berpikir. Bila masa depan sanggup gerakkan hati yang meridu surga-Nya, perlukah alasan lain untuk bertindak sekarang juga?
0 komentar:
Post a Comment
Bismillaah ..
Anda boleh meninggalkan komentar di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)
Terima Kasih.