Tuesday, January 14, 2014

8 Teladan Terbaik dari Umar Bin Khattab

8 Teladan Terbaik dari Umar Bin Khattab - Jika Anda berkunjung ke Masjid Nabawi, pasti anda dapat melihat makam Umar tepat di sebelah makam Rasulullah SAW dan Abu Bakar. Pada sejarah kehidupannya, Umar bin Khattab merupakan sosok yang penulis dikagumi sejak kecil.

Dalam sejarah yang mencatat bahwa kendati awalnya sosok Umar merupakan seorang penentang Rasulullah SAW yang sangat ganas dan beringas, namun akhirnya beliau menjadi seorang pembela sejati Rasulullah SAW yang paling tegas dan keras. Selain sosok Umar yang tegas dan keras, beliau juga sangat bijaksana dan kaya.

Nah, berikut ini saya akan memberikan informasi mengenai 8 alasan terbaik untuk patut meneladani Umar.

8 Teladan Terbaik dari Umar Bin Khattab

  1. Umar memiliki keistimewaan khusus yang sangat menginspirasi kita dan telah diteguhkan oleh baginda Rasulullah SAW. Pada suatu ketika, Rasulullah SAW pernah berpesan: "Ikutilah dua orang setelahku, Abu Bakar dan Umar." Bahkan, saat Umar melaksanakan ijtihad, terdapatlah 15 kesesuaian antara ijtihad Umar dengan wahyu Al-Qur'an.

    Kemudian, Rasulullah SAW pernah pula berpesan: "Sesungguhnya Allah menjadikan kebenaran pada lisan dan hati Umar."
  2. Umar mempunyai keunggulan yang istimewa dengan menjabat sebagai khalifah kedua dengan masa pemerintahannya jauh lebih lama dari Abu Bakar yang sebagai khalifah pertama. Memang pada setiap khalifah dikaruniai keunggulan tersendiri dalam masa pemerintahannya.

    Selain itu, ada yang lebih hebat lagi. Pada zaman pemerintahan kekhalifahan Umar, hampir tak ada perselisihan pendapat di antara umat.
  3. Menurut Michael Hart, Umar merupakan salah satu khalifah terbesar yang paling berpengaruh di dunia. Pernyataan tersebut ditulis oleh Michael Hart dalam bukunya yag berjudul 100 Tokoh Paling Berpengaruh Dalam Sejarah.

    Pernyataan tersebut pun terbukti dengan keberhasilan Umar memukul mundur Romawi dan Persa (dua egara adidaya saat itu) hanya dalam kurun waktu 10 tahun, serta mengambil alih Syira, Irak, Iran, Palestina, Turki, Mesir, dan Afrika Utara.
  4. Selain menjadi salah satu khalifah terbesar di dunia, Umar juga memiliki toleransi beragama. Pada saat pasukan Muslim berhasil menaklukkan kota Yerusalem, Uskup Sophronius bersikeras tak mau menyerahkan kunci Yerusalem.

    Sang Uskup hanya mau menyerahkannya kepada Umar secara pribadi. Rupa-rupanya mereka masih trauma dengan direbutnya Yerusalem oleh pasukan Persia yang diiringi dengan perusakan, pemerkosaan, dan penistaan di tempat-tempat suci. Sebagai penakluk, sebenarnya Umar tidak harus menuruti kemauan sang Uskup, namun beliau memakluminya.

    Maka, datanglah Umar ditemani seorang pegawai. Mereka berdua bergantian menunggangi seekor kuda. Ketika bertemu, Sang Uskup dan para pembesar gereja lainnya berpakaian serba berkilau, sementara Umar malah berpakaian biasa-biasa saja yang hanya terbuat dari bahan yang kasar dan murah.

    Tepat di depan Gereja Makan Suci Yesus, Sang Uskup menyerahkan kunci itu kepada Umar. Kelak Sang Uskup mengaku, "Saya tidak menyesal menyerahkan kunci kota suci ini, karena saya telah menyerahkannya kepada umat yang unggul."

    Masih mengenai toleransi Umar, beliau juga pernah menegur keras seorang bawahannya bernama Amr bin Ash yang kala itu menggusur tanah seorang Yahudi tua, yang mana di atas tanah itu dibangun sebuah masjid. Akibat teguran keras tersebut, Amr bin Ash terpaksa membongkar sebagian masjid dan mengembalikan tanah tadi kepada si Yahudi tua itu.
  5. Teladan kelima dari sosok Umar adalah membolehkan unjuk kekuatan apabila memang diperlukan. Ketika Umar melawat ke negeri Syam, ia disambut Muawiyah dengan arak-arakan yang megah dan gagah. Kontan saja Umar menegurnya.

    Maka, Muawiyah pun menjelaskan, "Daerah ini banyak mata-mata. Kami harus menunjukkan kemuliaan pemimpin kami, sehingga membuat mereka gentar."

    Siasat tersebut diterima oleh Umar dan bahkan Umar menganggap siasat tersebut merupakan siasat yang sangat cemerlang dan gemilang.
  6. Teladan terbaik berikutnya adalah Umar menjadikan kerja sebagai bentuk ibadah tertinggi. Suatu waktu, ia pernah berpetuah: "Aku tetapkan kalian tiga dalam bepergian, yakni berhaji, berjuag di jalan Allah, dan berunta demi mencari sebagian karunia Allah."

    Dan bahkan, ia menganggap syahid kepada seseorang yang meninggal dalam perjalanan terakhir. Sekali waktu, Umar menanyakan nafkan seseorang yang begitu tekun beribadah di masjid. Orang itu menjelaskan: "Aku memiliki saudara yang mencari kayu. Lalu, dia mendatangiku dan mencukupiku."

    Kemudian langsung ditanggapi Umar: "Berarti, saudara engkau lebih beribadah daripada engkau."

    Di zaman Rasulullah SAW, hal serupa pernah terjadi. Saat sekelompok orang yang membiayai ibadah haji seseorang, maka Rasulullah SAW menilai kelompok orang itu lebih baik daripada orang yang dibiayai tersebut.

    Di lain waktu, Umar bertanya kepada seseorang yang sudah lanjut usia, "Apa yang menghalangi engkau untuk menanami tanah engkau?" Maka seseorang itu menjawab: "Aku ini sudah tua renta. Mungkin saja aku meninggal besok." Lantas apa tanggapan Umar? Langsung saja beliau menyuruh orang itu untuk menanam, bahkan beliau sempat ikut menemani orang itu menanam.

    Masih mengenai kerja. Umar pun sering menasihati: "Cukupilah diri engkau, niscaya akan lebih terpelihara agama engkau dan lebih mulia diri engkau." Bukan saja cuma menasihati, Umar juga melakukan apa yag beliau nasihatkan. Misalnya saja, begitu selesai sholat subuh, beliau selalu bergegas menuju kebunnya di Juruf. Beliau berusaha mencukupi dirinya.

    Terkait dengan hal ini, Rasulullah SAW pun pernah berwasiat: "Di antara dosa-dosa, ada dosa yang tidak dapat terhapus dengan puasa dan sholat. Ianya hanya dapat dihapus denga bersusah payah mencari nafkah."

    Adapun wasiat yang lain: "Allah menyukai hamba yang berkarya dan terampil. Sesiapa yang bersusah payah mencari nafkah untuk keluarganya, maka ia serupa dengan seorag pejuang di jalan Allah." Sekali lagi, kerja adalah bentuk ibadah yang tertinggi.
  7. Kisah teladan terbaik Umar berikutnya adalah beliau memaknai produksi dan konsumsi secara tepat. Di satu sisi, beliau menggalakkan produksi yang sebesar-besarnya, agar dapat memakmurkan orang sebanyak-banyaknya.

    Salah satu buktinya adalah beliau mengutamakan pembangunan pasar dan masjid di daerah-daerah taklukkan nya. Beliau juga mengizinkan Utsman bin Abul Ash mengelola lahan tidur. Di sisi lainnya, beliau menggalakkan konsumsi yang sehemat-hematnya. Ini terlihat dari kesederhanaan makanan dan pakaiannya sehari-hari.
  8. Adapun kisah teladan yang terakhir beliau adalah mengajak pekerja untuk memiliki pendapatan tambahan. Kira-kira begini nasihatnya: "Jika keluar gaji, maka sebagian belikan kambing. Demikian pula gaji selanjutnya. Jadikan itu harta pokok."

    Makna dari nasihat tersebut di atas adalah hendaknya pekerja memiliki aset produktif yang bisa mencetak uang terus menerus. Umar juga mengajak orang-orang untuk berdagang seperti nasihatnya: "Berdagang itu merupakan sepertiga harta."

    Selain itu, Umar memiliki 70.000 properti yang setara dengan nilai triliunan rupiah.

Nah, jelas sudah 8 Teladan Terbaik dari Umar Bin Khattab yang sangat patut kita teladani dan kita terapkan dalam kehidupan kita. Sosok Umar bin Khattab bukan hanya tegas dan keras, tetapi juga bijak dan kaya. Dari sifat beliau amat sangat pantas untuk diteladani bagi kita semua. Sekian dulu tulisan ini dan semoga bermanfaat bagi semua.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : 8 Teladan Terbaik dari Umar Bin Khattab

2 komentar:

Bismillaah ..
Anda boleh meninggalkan komentar di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)

Terima Kasih.