Sunday, July 7, 2013

Kisah Singkat Tentang Kehidupan Abu Bakar Ash Shiddiq

Abu Bakar Ash Shiddiq, dialah orang yang namanya tertulis dalam sejarah umat setelah nama Rasulullah SAW. Sekaligus imam kaum muslimin setelah penghulu para manusia (Rasulullah SAW). Dialah orang yang tunduk di tengah malam dengan bersujud dan berdiri (menegakkan shalat).

Rasulullah SAW. bersabda :

أَرْجُو أَنْ تَكُونَ مِنْهُمْ يَا أَبَا بَكْرٍ...
“...Saya berharap kamu termasuk di antara mereka wahai Abu Bakar.”

ادْخُلْ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُبَشِّرُكَ بِالْجَنَّةِ...
“...Masuklah, Rasulullah SAW. telah memberimu kabar gembira dengan surga.”

Dialah orang yang datang dalam keadaan aman pada hari kiamat karena telah menginfaqkan seluruh hartanya dan berperang sebelum penaklukkan Makkah. Dialah orang yang telah memberi, bertakwa dan membenarkan adanya pahala terbaik (surga). 








"Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa itu dari neraka, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkan (diri)nya. Padahal, tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya. Tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Rabbnya yang Maha Tinggi. Kelak dia benar-benar mendapat kepuasan." (QS. Al-Lail [92]: 17-21)

Benar, Abu Bakar adalah orang yang mengikuti petunjuk dan kembali kepada Al-Jalil (Dzat yang Maha Mulia), sang kekasih Rasulullah SAW. yang senantiasa memenuhi seruan Allah da Rasul-Nya. Seorang lelaki yang zuhud di dunia dan sangat menginginkan apa yang ada di akhirat. Dialah orang yang ridha terhadap Rabb-nya, lagi takut kepada-Nya. Dialah orang yang membenarkan kebenaran. Seorang lelaki yang paling penyayang kepada umat dan sebaik-baik makhluk setelah para Nabi dan Rasul.

Abu Bakar adalah orang yang pertama kali masuk Islam dari golongan laki-laki. Kekasih utama Rasulullah SAW. dari golongan laki-laki. Dialah orang yang pertama kali masuk Islam sekaligus murid pertama di madarasah Muhammad SAW. Dialah orang yang pertama masuk surga setelah para Nabi dan Rasul dan pemimpin golongan muhajirin dan anshar.

Dialah Ash-Shiddiq yang menemani Rasulullah SAW., orang yang lembut hatinya lagi penyayang. Seorang lelaki yag kuat hubungannya dengan Allah SWT. dan orang yang senantiasa membebaskan (memerdekakan) para budak.

Awalnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq mendengar kabar-kabar tentang dakwah baru dari Sang Pembawa Bendera (Rasulullah SAW), lalu beliau membuka telinga, hati dan akalnya. Kemudian beliau masuk Islam dan mengkufuri berhala-berhala. Ia lepaskan berbagai tandingan Allah, menetapkan kebenaran Islam, dan bertaubat, sedangkan dia adalah seorang mukmin yang membenarkan.

Setelah kembali ke pangkuan Islam, Abu Bakar pun berlalu dan mengajak 'Utsman, Thalhah, Az-Zubair dan Sa'ad, sehingga mereka pun masuk Islam. Kemudian, pada hari yang kedua, beliau mengajak Utsman bin Madz'un, Abu 'Ubaidah Ibnu Jarrah, 'Abdurrahman bin 'Auf, Abu Salamah bin 'Abdil Asad, Arqam bin Arqam, sehingga mereka juga masuk Islam.

Dengan segera, kabar keislaman Ash-Shiddiq terdengar oleh orag-orang kafir Quraisy, sehingga mereka pun diliputi kemarahan dan menampakkan kemurkaan, lalu mereka bersumpah untuk menyakitinya dengan sekeras-keras siksaan dan menimpakan kejelakan dan penghinaan kepadanya, padahal beliau adalah seorang pemimpin yag ditaati dan berakhlak baik.

Kemudian, Abu Bakar pun mendapatkan siksaan yang sangat keras, sehingga ia pun menjadi sesak dan dengan terpaksa keluar sebagai Muhajir ke negeri Habasyah (Ethiopia), sehingga ketika beliau baru sampai di Barkul Ghimad (suatu daerah yang terletak di negeri Yaman), ia pun ditemui oleh Ibnu Ad-Daghinah (seorang pemimpin dari para pemuka) yagng berkata kepada beliau, "Mau ke mana Anda, wahai Abu Bakar?"

Abu Bakar menjawab, "Kaumku telah mengusirku, sehingga hingga aku ingin berjalan di muka bumi, lalu dapat beribadah kepada Rabb-ku." Abu Daghinah berkata, "Sesungguhnya orang sepertimu tidak pantas keluar dan dikeluarkan (diusir). Sesungguhnya kamu adalah mencukupi orang yang kekurangan, menyambung tali silaturahmi, menanggung orang yang lemah, menghormati tamu, dan menolong orang-orang yang tertimpa musibah, karenanya, kembalilah pulang dan beribadahlah kepada Rabb-mu di negerimu."

Kemudian, Ibnu Daghinah melanjutkan perjalanannya dan pulang ke Makkah bersama Abu Bakar. Setelah sampai di Makkah, Ibnu Daghinah berkeliling di hadapan orang-orang kafir Quraisy yang sedang berkumpul sembari berkata kepada mereka, "Sesungguhnya orang seperti Abu Bakar tidak pantas keluar dan dikeluarkan, apakah kalian hendak mengusir orang yang mencukupi orang yang kekurangan, menanggung orang lemah, memuliakan tamu dan membantu orang-orang yang tertimpa musibah?"

Orang-orang Quraisy pun menerima perlindungan yang diberikan Ibnu Daghinah kepada Abu Bakar, dan mereka memberikan keamanan kepada beliau, dengan menyebutkan syarat-syaratnya kepada Ibnu Daghinah, "Suruhlah Abu Bakar untuk beribadah kepada Rabb-nya di dalam rumah, dan silahkan saja ia shalat serta membaca Al-Qur'an di dalamnya sekehendaknya dan jaga sampai ia melakuka shalat dan membaca Al-Qur'an di luar rumahnya."

Ibnu Daghinah pun melaksanakan permintaan orang-orang Quraisy tersebut dan ia pun menyampaikan hal ini kepada Abu Bakar. Setelah itu, Abu Bakar membangun masjid di halaman rumahnya dan beliau melakukan shalat di dalamnya. Hal ini menyebabkan para istri orang-orang musyrik dan anak-anak mereka merasa heran dengan beliau, mereka pun berdiri di dekat mesjid itu karena ingin menyaksikan perbuatan beliau. Sementara itu, Abu Bakar adalah seorang laki-laki yang mudah menangis, ia tidak mampu menahan air matanya ketika membaca Al-Qur'an.

Kejadian ini menggemparkan orang-orang Quraisy, sehingga mereka pun mengutus seseorang untuk memanggil Ibnu Daghinah, ia pun datang kepada mereka. Para pemuka Quraisy itu berkata,
"Sesungguhnya kami telah memberi keamanan kepada Abu Bakar untuk beribadah kepada Allah SWT. di rumahnya, namun ia melarang hal itu dan justru membagun masjid di halaman rumah serta memperlihatkan shalatnya. Kami sangat takut jika para istri dan anak-anak kami terpengaruh olehnya. Jika Abu Bakar mau membatasi ibadahnya hanya di dalam rumah, silahkan ia beribadah. Akan tetapi, jika ia tetap memaksa untuk memperlihatkan hal itu, mintalah kepadanya untuk mengembalikan perlindungan Anda kepada Anda. Karena kami tidak senang melanggar perjanjian Anda, pada saat yang sama kami juga tidak mengizinkan Abu Bakar untuk memperlihatkan ibadahnya."

Kemudian, Ibnu Daghinah mendatangi Abu Bakar dan berkata,
"Wahai Abu Bakar, Anda telah mengetahui kesepakatan yang telah saya ikat dengan Anda. Maka silahkan Anda membatasi ibadah Anda hanya di dalam rumah atau Anda mengembalikan perlindungan saya kepada saya, karena sesungguhnya saya tidak suka jika orang-orang Arab mendengar bahwa saya telah membatalkan perjanjian yang telah saya ikat dengan seseorang." 

Abu Bakar menjawab,
"Sesungguhnya saya telah mengembalikan perlindungan Anda kepada Anda, dan saya hanya rela dengan perlindungan Allah."

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Kisah Singkat Tentang Kehidupan Abu Bakar Ash Shiddiq

0 komentar:

Post a Comment

Bismillaah ..
Anda boleh meninggalkan komentar di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)

Terima Kasih.