Tuesday, February 18, 2014

Shalat Fardhu Dzuhur Diwakili oleh Juz 10

Shalat Fardhu Dzuhur diwakili oleh Juz 10 - Waktu shalat fardhu Dzuhur yang bertempo pada tengah hari merupakan waktu yang bertepatan dengan waktu istirahat kerja sejenak di siang hari. Kerja adalah suatu kewajiban bagi setiap manusia dalam rangka mencari nafkah, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi keluarga, agar keberlangsungan kehidupan manusia di muka bumi terus berlanjut sampai akhir nanti.

Terdiri dari sebagian awal surah ke-9, At Taubah, dan sebagian akhir surah ke-8, Al-Anfaal
Di sini, manusia berada pada ruang lingkup kehidupan yang lebih luas, yakni di muka bumi, di mana mereka bersosialisasi dengan manusia lainnya, tempat di mana manusia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya masing-masing yang notabene harus dilakukan dengan cara yang benar agar rejeki yang didapat adalah halal, akan membawa berkah, dan mendapatkan ridha-Nya.

Jika diilustrasikan, bekerja dengan keras untuk mencari nafkah yang halah tidak berbeda dengan situasi dalam suatu peperangan yang selalu dihadapi oleh seorang yang beriman yang baik dan jujur, yaitu perang melawan hawa nafsu dirinya sendiri atau dengan kata lain perang menghadapi musuh yang tidak terlihat dengan mata telanjang. Musuh yang berbentuk segala macam godaan atau berupa perbuatan-perbuatan kotor seperti penyalahgunaan jabatan, korupsi, kolusi dan nepotisme. Musuh yang selalu ada dan dekat di sekitarnya setiap hari.

Oleh karena itu, para ulama sepakat bahwa bagi mereka (orang-orang beriman) yang mati pada saat bekerja dengan benar ketika mencari rejeki yang halal dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri maupun keluarganya, maka matinya itu sama nilainya dengan matinya seorang yang mati syahid di dalam suatu peperangan. Sementara itu, jika dia dapat mengalahkan musuh, sehingga dapat mencapai kemenangan, maka dia akan memperoleh pahala yang besar dan juga akan mendapatkan harta rampasan perang.

Meskipun demikian, bukan tidak mungkin selama berjuang dan 'berperang' dalam rangka mencari rejeki yang halal dan diridhai-Nya, terdapat kekhilafan dan kesalahan yang secara sadar maupun tidak yang telah kita lakukan. Sebab, sebagai manusia pasti tidak akan pernah luput dari kekhilafan dan kesalahan dalam hidup ini. Kalau kekhilafan dan kesalahan itu berhubungan dengan seseorang, tentunya kita harus meminta maaf kepada yang bersangkutan. Tetapi, seandainya kekhilafan dan kesalahan iru terhadap Allah SWT. karena telah melanggar aturan-Nya baik disengaja maupun tidak, tentunya kita harus memohon ampunan serta bertobat kepada-Nya dengan cara tidak mengulangi perbuatan semacam itu lagi.

Selain tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti mencari nafkah dengan jalan yang tidak benar menurut aturan Allah SWT, jalan lain untuk meringankan atau menebus kesalahan kita kepada-Nya adalah dengan cara membantu mereka yang hidup dalam serba kekurangan, baik dari sisi sosial, ekonomi maupun pendidikannya. Selain itu, membantu dengan setulus hati dengan tidak merendahkan orang yang kita bantu, apalagi menyinggung perasaannya, sehingga mereka dapat membangun dan mengembangkan potensi dirinya sesuai kemampuan masing-masing.

Semua itu dilakukan dalam rangka mengangkat harkat dan derajat mereka ke tempat yang lebih layak dan lebih tinggi dibanding dengan keadaan mereka yang sebelumnya. Dengan demikian, Insya'Allah nantinya Allah SWT akanmemaafkan dan mengampuni semua dosa dan kesalahan kita.

Itulah pesan sesungguhnya dari Al Qur'an pada juz 10 dari dua bagian surah, yaitu surah ke-8 Al-Anfaal yang berarti "Harta Rampasan Perang" dan surah ke-9 At-Taubah yang berarti "Tobat". Juz 10 dalam Al Qur'an merupakan juz yang mewakili titik surah fardhu Dzuhur dalam Putaran Shalat. Inti dari pesan di atas adalah agar manusia selalu bekerja dengan keras untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan cara mencari rejeki yang halal dan diridhai-Nya.

Selain itu juga berpesan untuk selalu bertobat dan memperbaiki kesalahan dalam rangka mengangkat harkat serta derajat manusia dalamposisinya sebagai makhluk yang berakal agar menjadi lebih berarti bagi manusia lain di kehidupan ini. Inilah salah satu makna filosofis yang terdapat pada titik shalat fardhu Dzuhur sebagaimana dalam formasi Putaran Shalat.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Shalat Fardhu Dzuhur Diwakili oleh Juz 10

0 komentar:

Post a Comment

Bismillaah ..
Anda boleh meninggalkan komentar di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)

Terima Kasih.