Apa itu Valentine Day menurut Islam? - Kali ini saya kan membahas mengenai asal-usul atau sejarah Valentine Day yang menjadi trend dan tradisi para remaja masa kini. Setiap
14 Februari, para remaja diarahkan untuk merayakan hari cinta, hari
kasih sayang. Judulnya sih begitu, namun praktiknya tidak lebih dari hari syahwat dan maksiat. Entah
konsensus dari mana, tapi cinta hanya disertakan dengan kartu ucapan,
cokelat dan bunga mawar, dengan harga yang tentunya tak murah. Merugikan
yang punya cinta dan jelas menguntungkan pengusaha (yang bukan konon
katanya, tapi memang meraup milyaran rupiah) dari bisnis syahwat ini.
Dari segi akidah, iman pun tergadai dengan adat kebiasaan yang bukan dari Islam. Dari segi kehormatan lebih parah lagi, Valentine Day sudah menjelma menjadi ajang pelepasan kehormatan secara massal.
Supaya nggak usil, mari kita tengok asal-usul Valentine Day.
Bila kita perhatikan mitologi Yunani-Romawi, akan kita dapatkan cara pandang ini dalam cerita-cerita mereka. Konon katanya, ada dewa yang berselingkuh, ada dewa yang diselingkuhi. Bahkan ada dewa yang memilih menikah dengan dewa lainnya dalam bentuk hewan. Ada hubungan seks dalam keluarga, bahkan ada dewi cinta.
Itulah mitologi mereka yang dipenuhi dengan kepuasan badaniah. Dari segi penampakan pun, patung-patung yang diukir dan lukisan-lukisan yang digambar oleh seniman yang hidup di zaman Yunani-Romawi penuh eksploitasi terhadap fisik wanita. Hal ini merupakan sebuah pemandangan yang biasa di kuil-kuil penyembahan mereka, patung-patung wanita tanpa busana dan lukisan-lukisan bugil.
Lupercus sendiri adalah Dewa Kesuburan Seksual Romawi yang diilustrasikan sebagai manusia berkaki dan berkepala kambing atau setara dengan Pan dalam mitologi Yunani. Pan inilah yang juga menjelma menjadi Baphomet, yang di dalam tradisi pemuja setan Yahudi, Dewa Kesuburan yang menjadi lambang regeneratif lelaki dan wanita, sekaligus sebagai lambang seks.
Dalam mitologi Yunani, Juno dikenal sebagai Hera yang menikah dengan Zeus pada bulan Gamelion yang terletak antara pertengahan Januari dan pertengahan Februari. Menurut legenda yang lain lagi, bahkan Aphrodite sangat tertarik pada ketampanan anaknya sendiri sehingga melakukan hubungan badan dengan anaknya. waduh!
Begitu pula yang dirayakan saat "Festival Lupercalia" 13-15 Februari. Perayaan itu dilakukan untuk meneladani semangat Pan, Juno, Venus, Cupid, yang kesemuanya bermuara pada satu kata, yaitu NAFSU!
Perayaan dimulai denga menaruh nama-nama perawan di sebuah tempat dalam kertas-kertas yang terpisah. Kemudian lelaki maju satu per satu untuk mengambil kertas di tempat tersebut secara acak. Siapa yang terpilih itulah akan menjadi partner untuk melakukan hubungan terlarang sepanjang malam itu. Setelahnya berlanjut menjadi pasangan hingga tahun berikutnya.
Begitulah "Festival Lupercalia" yang dipraktikkan selama berabad-abad pada masa Romawi. Hubungan badan yang dihalalkan dalam bentuk adat istiadat, yang tentu saja bersesuaian dengan hidup mereka, yang menjadikan nafsu sebagai tuhan.
Setelah kaum Kristiani berkuasa, sekira 494 M, Paus Gelasius mengakulturasi Festival Lupercalia ini menjadi "Festival Penycian Bunda Maria" sebagai pengganti penyembahan terhadap Lupercalia. Namun, esensi perayaan ini tetap sama, yakni penuh dengan nafsu dan keburukan, berkelindan dengan kepentingan konsumerisme yang menjadi target para kapitalis.
Pernah pula gereja menjadikan 14 Februari dengan mencangkokkan tokoh Saint Valentine yang berjuang demi cinta hingga menjadi martir pada 14 Februari, hingga hari kematiannya diperingati sebagai hari perjuangan cinta, Valentine Day.
Namun, kebenarannya tidak bisa diverifikasi dan esensi perayaannya tetaplah sama, hingga pada tahun 1969 Valentine Day dihapuskan dari kalender gereja oleh Paus Paul VI.
Sampai di sini saja, sebetulnya sudah cukup alasan bagi kaum Muslim untuk meninggalkan Valentine Day. Karena asalnya dari perayaan pagan Romawi, dilanjutkan sebagai hari besar di gereja. Belum lagi hasilnya mengerikan pada zaman ini.
Valentine Day dijadikan sebagai hari untuk menyatakan cinta, mencari pacar, melakukan aktivitas maksiat dengan kehormatan sebagai taruhan. Itu berarti awal dari down payment kiamat bagi kaum wanita. Semoga bermanfaat dan terima kasih. Insya'allah!
senang bisa berkunjung ke blog anda gan
ReplyDeletekeren dan bermanfaat sekali info nya
terimakasih, sukses terus
alhamdulillah, makasih gan udah mampir ke sini.
Deletesemoga informasi di blog ini bisa memberikan manfaat bagi orang banyak :)