Permasalahan dan Solusi tentang Pacaran dalam Pandangan Islam - Emang pacaran dalam Islam nggak boleh, ya? Jelas IYA! Rasulullah SAW. melarang segala jenis khalwat yang bukan mahram, termasuk pacaran. "Walaupun beda negara? LDR gitu?" mau beda negara, mau beda alam, mau beda dunia, mau LDR, mau tetangga, tetap saja HARAM!
"Kan pacarannya nggak ngapa-ngapain?" (beberapa pertanyaan di bawah ini ditujukan pada lelaki)
"Tapi kan kita punya perasaan ... ?"
▬ So, harus bilang "WOW" gitu? Punya perasaan nggak buat kamu boleh melanggar hukum Allah yang kasih kamu perasaan.
"Kalo pacarannya bikin positif?" ▬ Positif hamil maksudnya?
"hehehe ..Jangan Su'uzhzhann dulu, maksudnya bersamanya bikin rajin shalat gitu .."
▬ Shalatmu untuk Allah atau untuk pacar? Pernah dengar yang namanya ikhlas?
"Nggak, maksudnya kalo gegara dia kita rajin shalat, dia kan jadi beramar ma'ruf."
▬ Halaah .. Itu DUSTA! Mana ada kema'rufan dalam membangkang aturan Allah.
"Kalo orangtua uda restui kita pacaran, gimana?"
▬ Mau orangtua yang kasih restu, mau orang utan yang kasih restu, tetap saja maksiat.
"Katanya ridha Allah kan bersama ridha orangtua?"
▬ Ngawur Poooll .. Dalam ketaatan kepada Allah itu betul. Lha, dalam maksiat? Masa orangtua lebih tau daripada Allah?
"Jadi, nggak boleh, nih? Kalo dikit aja, gimana?"
▬ Pake nawar lagi! Emang ini toko besi kulakan? Haiyaaa ...
"Trus solusinya gimana? kan Allah ciptakan rasa cinta?"
▬ Solusinya ya dengan menikah. Itu merupakan solusi dan baru namanya serius.
"Yaa .. saya kan masih belum cukup umur?" (beberapa pertanyaan di bawah ini ditujukan pada wanita)
▬ Sudah tau belum cukum umur dan belum niat nikah, kenapa malah mulai pacaran?
"Pacaran kan enak, nikmat."
▬ IYA, nikmat bagi lelaki, bagi wanita penyesalan penuh air mata nantinya.
"Pacar saya sudah bilang dia serius sih, 6 tahun lagi baru dia lamar saya"
▬ Itu mah nggak serius, sama saja teken kontrak untuk hidup sengsara 6 tahun ke depan.
"Pacar saya bilang nunggu sampai punya rumah, baru lamar saya .."
▬ Itu AGEN PROPERTI atau calon suami? Nggak serius banget, sih?
"Pacar saya bilang, nikahnya nanti kalo udah punya cukup duit .."
▬ Alasan klise. Itulah yang cowok katakan untuk tunjukkan betapa dia miskin komitmen.
"Pacar saya bilang mau nikah, tapi tunggu saudaranya nikah dulu .."
▬ Ya, putus aja dulu! Tunda aja hubungannya sampai saudaranya nikah.
"Pacar saya bilang, dia siap, tapi nunggu lulus .."
▬ Alasan yang paling menunjukkan ketidakseriusan, itu nggak siap namanya.
"Pacar saya siap ketemu orangtua sekarang juga, tapi saya yang belum siap .."
▬ CAPE DEH !
"Ya udah, kakak-adik aja, ya?"
▬ hahaha .. maksa banget sih! Mau maksiat? Giliran disuruh shalat aja banyak alasan. Mau kakak-adik, tante-om, engkong-cucu, maksiat ya maksiat.
"Lalu yang serius itu yang gimana?"
▬ Yang berani datangi walimu, dapat restu walimu, dan menikahimu segera.
"Iya ya .. ya udah, saya udah putusin pacar, lalu katanya dia mau bunuh diri tuh."
▬ Tuh kan? Tau kan mental lelaki pacaran, dikit-dikit ngancem. Suruh nguras laut aja lelaki kayak begituan!
→ Seperti yang sudah diduga, itu karena rasa nikmatnya dihentikan.
Reaksinya beragam warna, mulai dari pundung sampai mutung.
→ Dari yang menyerupai drama Korea sampai yang mirip film PSIKOPAT.
Di antara gaya lelaki yang diputus, ada yang paling menyebalkan.
→ Gaya teror perasaan, berusaha memanfaatkan kelemahan wanita.
"Kalo lo putusin gue, nggak ada gunanya lagi gue hidup, gue nggak tau deh besok lo masih liat gue napas atau nggak."
→ Begini nih, contoh teror perasaan.
"Lo liat deh, gue bakal uring-uringan belajar, gue nggak mau makan kalo lo nggak jadi pacar gue."
→ Idiihh .. LEMAH banget jadi lelaki!
Gaya teror perasaan, seolah kamu yang bertanggung jawab atas hidup dia.
→ Menyakiti diri sendiri, lalu pengen dapat perhatian, hancur deh.
Yang begini, justru harusnya semakin meyakinkanmu.
→ Dia tak layak sama sekali jadi suami atau ayah dari anak-anakmu kelak, TERLALU LEMAH!
Menghidupi dirinya saja tak mampu, bagaimana menghidupi dirimu?
→ Dikit-dikit ngancem, dikit-dikit ngancem, ngancem kok dikit-dikit. (hehehe ..)
Sama hidupnya sendiri dia nggak bisa tanggung jawab, gimana tanggung jawab sama yang wajib?
→ Mengeluh satu-satunya andalannya.
Bila ada yang ancam teror perasaan beginian, nggak perlu diladeni.
→ Kamu bukan ibunya yang bertanggung jawab atas dirinya.
Nggak perlu merasa bersalah akan tindakan yang dia ancam mau lakukan.
→ Justru harusnya merasa bersalah bila turuti nafsunya.
Lelaki begini seperti bayi yang harus disuapi.
→ Mungkin nanti pun engkau harus bekerja, sementara dia main game di rumah.
Suami : "Kalo lo singgung-singgung nafkah lagi, gue mogok nafas! *GLEK!*
Istri : "Mas, anu .. pintunya kok belum diperbaiki?"
Suami : "Kalo lo bilang lagi, gue minum obat nyamuk nih! *GUBRAK*
Istri : "Mas, jangan mainan game melulu dong."
Suami : "Daripada gue berhenti main game, lebih baik gue loncat dari monas!" *NGESOT*
Lebih baik engkau saksikan dia menangis sekarang, sebelum engkau yang menangis dan dia enggan bertanggung jawab.
▬ Alasan yang paling menunjukkan ketidakseriusan, itu nggak siap namanya.
"Pacar saya siap ketemu orangtua sekarang juga, tapi saya yang belum siap .."
▬ CAPE DEH !
"Ya udah, kakak-adik aja, ya?"
▬ hahaha .. maksa banget sih! Mau maksiat? Giliran disuruh shalat aja banyak alasan. Mau kakak-adik, tante-om, engkong-cucu, maksiat ya maksiat.
"Lalu yang serius itu yang gimana?"
▬ Yang berani datangi walimu, dapat restu walimu, dan menikahimu segera.
"Iya ya .. ya udah, saya udah putusin pacar, lalu katanya dia mau bunuh diri tuh."
▬ Tuh kan? Tau kan mental lelaki pacaran, dikit-dikit ngancem. Suruh nguras laut aja lelaki kayak begituan!
"Udah putusin aja .."
Dalam banyak kasus, lelaki adalah pihak yang PALING tidak rela saat diputus.→ Seperti yang sudah diduga, itu karena rasa nikmatnya dihentikan.
Reaksinya beragam warna, mulai dari pundung sampai mutung.
→ Dari yang menyerupai drama Korea sampai yang mirip film PSIKOPAT.
Di antara gaya lelaki yang diputus, ada yang paling menyebalkan.
→ Gaya teror perasaan, berusaha memanfaatkan kelemahan wanita.
"Kalo lo putusin gue, nggak ada gunanya lagi gue hidup, gue nggak tau deh besok lo masih liat gue napas atau nggak."
→ Begini nih, contoh teror perasaan.
"Lo liat deh, gue bakal uring-uringan belajar, gue nggak mau makan kalo lo nggak jadi pacar gue."
→ Idiihh .. LEMAH banget jadi lelaki!
Gaya teror perasaan, seolah kamu yang bertanggung jawab atas hidup dia.
→ Menyakiti diri sendiri, lalu pengen dapat perhatian, hancur deh.
Yang begini, justru harusnya semakin meyakinkanmu.
→ Dia tak layak sama sekali jadi suami atau ayah dari anak-anakmu kelak, TERLALU LEMAH!
Menghidupi dirinya saja tak mampu, bagaimana menghidupi dirimu?
→ Dikit-dikit ngancem, dikit-dikit ngancem, ngancem kok dikit-dikit. (hehehe ..)
Sama hidupnya sendiri dia nggak bisa tanggung jawab, gimana tanggung jawab sama yang wajib?
→ Mengeluh satu-satunya andalannya.
Bila ada yang ancam teror perasaan beginian, nggak perlu diladeni.
→ Kamu bukan ibunya yang bertanggung jawab atas dirinya.
Nggak perlu merasa bersalah akan tindakan yang dia ancam mau lakukan.
→ Justru harusnya merasa bersalah bila turuti nafsunya.
Lelaki begini seperti bayi yang harus disuapi.
→ Mungkin nanti pun engkau harus bekerja, sementara dia main game di rumah.
"Bayangkan bila sudah menikah"
Istri : "Mas, kapan mau cari nafkah?"Suami : "Kalo lo singgung-singgung nafkah lagi, gue mogok nafas! *GLEK!*
Istri : "Mas, anu .. pintunya kok belum diperbaiki?"
Suami : "Kalo lo bilang lagi, gue minum obat nyamuk nih! *GUBRAK*
Istri : "Mas, jangan mainan game melulu dong."
Suami : "Daripada gue berhenti main game, lebih baik gue loncat dari monas!" *NGESOT*
"#UdahPutusinAja"
Berhenti maksiat tak perlukan izin manusia, karena ia sudah perintah Tuhannya manusia.Lelaki sejati bukan pandai menggalau
Karena itu, Lelaki sejati takkan tertarik model pacaran.Lelaki yang punya prinsip menyendiri saat belum siap dan akan meminang saat sudah siap
Lelaki yang tak punya prinsip, lantas dia berpacaran.Lelaki sejati, bila lamaran ditolak?
Lelaki sejati, bila lamaran ditolak, dia akan naik pohon kelapa dan melihat bahwa masih banyak wanita lain yang menanti lamarannya.Lelaki lemah, bila diputus
Lelaki seperti ini dengan segera mencari pohon, lalu gantung diri. Sayangnya pohon yang dicari adalah pohon cabai.Pacaran selalu dimulai dengan pengorbanan
Pacaran selalu dimulai dengan pengorbanan dan diakhiri saat ada korban. Sebelum itu terjadi, baik kiranya akhiri sekarang.Pantaskah lelaki berbicara tentang cinta?
Pantaskah lelaki berbicara tentang cinta, bila yang ada hanya mengharap balas syahwat?Pantaskah wanita berkata-kata tentang cinta?
Pantaskah wanita berkata-kata tentang cinta, bila rela membiarkan diri dan pasangan jatuh dalam lubang maksiat?Lelaki terhormat takkan pertaruhkan kehormatan wanita
Dia melindunginya dengan tundukkan pandangan atau mengambilnya dengan pernikahan.Lelaki sejati bukan yang banyak janji
Lelaki sejati bukan yang banyak janji, tapi yang berani datangi wali, atau menahan diri dari perkataan yang tak pasti.#UdahPutusinAja
Jangan surutkan niat taatmu karena akting amatiran lelaki. Air matanya bukan tanda sayang, melainkan tanda kelemahan. Lagi pula, engkau yang paling tau, hanya kemaksiatan demi kemaksiatan yang kau buat saat bersamanya.Lebih baik engkau saksikan dia menangis sekarang, sebelum engkau yang menangis dan dia enggan bertanggung jawab.
0 komentar:
Post a Comment
Bismillaah ..
Anda boleh meninggalkan komentar di blog ini dengan syarat :
1. Tidak mengandung SARA
2. Komentar SPAM dan JUNK akan dihapus
3. Tidak diperbolehkan menyertakan link aktif
4. Berkomentar dengan format (Name/URL)
Terima Kasih.